Selasa, 21 Oktober 2014

ILMU PERTUMBUHAN GEREJA

Ilmu pertumbuhan gereja adalah suatu disiplin ilmu yang baru dikumandangkan sejak tahun 1950-an, namun pertumbuhan gereja itu sendiri sudah berlangsung sejak hari Pentakosta. Gerakan pertumbuhan gereja dimulai ketika Donald Mc. Gavran, seorang misionaris yang melayani di India menulis beberapa buku antara lain: The Bridge of God, How Churches Grow dan Understanding Church Growth. Tesisnya adalah Yesus datang untuk mencari domba-domba yang hilang. Sejak itu gerakan ini mulai berkembang, khususnya setelah Fuller Theological Seminary mendirikan satu badan misi tersendiri yang secara khusus meneliti dan mengembangkan upaya pertumbuhan gereja.
Menurut C. Peter Wagner, pertumbuhan gereja berarti: "Segala sesuatu yang mencakup soal membawa orang-orang yang tidak memiliki hubungan pribadi dengan Yesus Kristus ke dalam persekutuan dengan Dia dan membawa mereka menjadi anggota gereja yang bertanggung jawab."
 
Masih menurut Wagner, gereja memperoleh anggota-anggota baru melalui tiga macam cara, yaitu:
 
1. Pertumbuhan biologis. Hal ini terjadi karena anak-anak dari keluargakeluarga Kristen yang tumbuh menjadi dewasa, dilayani oleh gereja, dibawa kepada Kristus dan dipersiapkan untuk menjadi anggota gereja yang bertanggung jawab. Sebagian besar dari gereja-gereja di seluruh dunia tumbuh dengan cara seperti ini.
 
2. Pertumbuhan karena perpindahan anggota gereja. Ini terjadi ketika orang-orang yang telah menjadi percaya meninggalkan keanggotaan mereka pada suatu gereja dan beralih ke gereja lain.
3. Pertumbuhan karena pertobatan jiwa-jiwa baru. Ini merupakan hash pemberitaan Injil kepada orang-orang yang belum masuk gereja sehingga mereka dapat dibawa kepada Kristus dan menjadi anggota gereja.
 
Sedangkan menurut George W. Peters, gereja bertumbuh melalui empat cara, yakni:
1. Pertumbuhan biologis, yaitu pertumbuhan yang terjadi karena faktor kelahiran dari keluarga Kristen.
 
2. Pertumbuhan spontan, yaitu pertumbuhan yang terjadi secara spontan karena ada kejadian khusus, misalnya orang mengalami mujizat kesembuhan Ilahi sehingga dia dan keluarganya menerima Kristus sebagai juruselamat.
 
3. Pertumbuhan melalui krisis, yang menyebabkan orang terbuka terhadap berita Injil, misalnya seperti yang terjadi di Indonesia sekitar tahun 1965- 1967, setelah gagalnya pemberontakan yang dilakukan oleh Partai Komunis Indonesia.
 
4. Pertumbuhan yang direncanakan, yaitu pertumbuhan gereja yang terjadi akibat perencanaan yang matang dengan menggunakan prinsip-prinsip pertumbuhan yang alkitabiah dan efektif.

Melihat dua pandangan di atas, yaitu pandangan Wagner dan Peters tentang cara suatu gereja bertumbuh, kita melihat ada kesamaan pandangan di antara keduanya yaitu tentang pertumbuhan gereja secara biologis (Wagner dan Peters) dan pertumbuhan gereja melalui penginjilan (Wagner) yang identik dengan pertumbuhan gereja melalui perencanaan (Peters). Sedangkan perbedaannya adalah tentang pertumbuhan gereja melalui perpindahan (Wagner) dan pertumbuhan gereja secara spontan dan melalui krisis (Peters). Rupanya Wagner lebih menyoroti "dari mana" seseorang bisa menjadi anggota gereja, sedangkan Peters lebih menyoroti "bagaimana" seseorang bisa menjadi anggota gereja. Namun kedua pandangan itu sating melengkapi satu sama lain.

Bersambung . . .
Demikian Teori Pertumbuhan Gereja, semoga bermanfaat bagi Pembaca . . .Tuhan Yesus Memberkati
 



 



Tidak ada komentar:

Posting Komentar